Diagnosa Jenis Penyakit Epilepsi pada Anak Menggunakan Metode Certainty Factor

  • Junadhi - STMIK Amik Riau
  • Agustin - STMIK Amik Riau
Keywords: epilepsi, sistem pakar, certainty factor

Abstract

Pemanfaatan teknologi informasi sudah dilakukan di berbagai sektor kehidupan, tidak terkecuali bidang kesehatan. Salah satunya yaitu pemanfaatan sistem pakar. Sistem pakar dapat menggantikan peran seorang dokter dalam mengalisa suatu penyakit dan mengambil keputusan seperti yang biasa dilakukan oleh seorang pakar. Dalam penelitian ini sistem pakar digunakan dalam mendiagnosa penyakit epilepsi pada anak menggunakan metode certainty factor. Epilepsi terjadi karena adanya gangguan saraf pada batang otak yang dapat menimbulkan ketidaksadaran, emosi, halusinasi, kejang dan nyeri pada bagian kepala. Hasil implementasi yang telah dilakukan, aplikai sistem pakar  menggunakan metode certainty factor dapat menganalisis gejala-gejala jenis penyakit epilepsi berdasarkan gejala yang diberikan oleh pasien menjadi sebuah keputusan jenis penyakit epilepsi. Sehingga aplikasi ini dapat memberikan kemudahan bagi dokter dalam melakukan diagnosa penyakit epilepsi pada anak dengan cepat, mudah dan efektif.

References

Edi Iskandar. (2007). Sistem Pakar Untuk Diagnosa Penyakit ISPA Menggunakan Metode Faktor Kepastian. Jurnal Ilmiah STMIK GI MDP, 3(Sistem Pakar), 9–16.

Ritonga, N. A. (2013). Sistem Pakar Mendiagnosa Penyakit Pada Buah-buahan Pascapanen. Pelita Informatika, 1(1), 157–161.

Susano, A. (2016). Penerapan dan Implementasi Sistem Pakar dalam Mendekteksi Gejala Penyakit Epilepsi. Factor Exacta, 9(1), 37–48.

Suwarba, I. G. N. M. (2011). Insiden dan Karakteristik Klinis Epilepsi pada Anak. Sari Pediatri, 13(2), 123–128.

Wulandari, F., & Yuliandri, I. (2014). Diagnosa Gangguan Gizi Menggunakan Metode Certainty Factor. Jurnal Sains, Teknologi Dan Industri, 11(2), 305–313.

Published
2016-12-27
How to Cite
-, J., & -, A. (2016). Diagnosa Jenis Penyakit Epilepsi pada Anak Menggunakan Metode Certainty Factor. SATIN - Sains Dan Teknologi Informasi, 2(2), 78-82. https://doi.org/10.33372/stn.v2i2.183